Realitas Kasus Pemerkosaan Oleh Dokter PPDS Unpad Di RSHS
Realitas Kasus Pemerkosaan Oleh Dokter PPDS Unpad Di RSHS

Realitas Kasus Pemerkosaan Oleh Dokter PPDS Unpad Di RSHS

Realitas Kasus Pemerkosaan Oleh Dokter PPDS Unpad Di RSHS

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Realitas Kasus Pemerkosaan Oleh Dokter PPDS Unpad Di RSHS
Realitas Kasus Pemerkosaan Oleh Dokter PPDS Unpad Di RSHS

Realitas Kasus Pemerkosaan Oleh Dokter PPDS Unpad Di RSHS Dengan Sejumlah Peristiwa Kejadian Mencengangkan. Halo para pembaca yang budiman, mari kita telaah bersama sebuah ironi pahit yang mengguncang nurani. Di balik tembok megah institusi kesehatan yang seharusnya menjadi benteng perlindungan dan penyembuhan. Dan yang terkuak sebuah realitas kelam yang mencoreng citra profesi mulia. Sorotan tajam kini tertuju pada dugaan kejahatan seksual. Terlebihnya yang melibatkan seorang dokter PPDS dari Universitas Padjadjaran di lingkungan. Tepatnya di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Lebih dari sekadar pelanggaran hukum. Serta kasus ini mengoyak rasa aman keluarga pasien yang tengah berjuang menghadapi getirnya penyakit. Kemudian bagaimana mungkin sosok yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menyelamatkan nyawa justru tega melakukan tindakan keji yang merenggut kehormatan. Dan juga menimbulkan trauma mendalam. Mari kita bedah bersama lapisan demi lapisan Realitas Kasus Pemerkosaan tragedi ini.

Mengenai ulasan tentang Realitas Kasus Pemerkosaan oleh dokter PPDS Unpad di RSHS telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Awal Mula Kasus Mencuat

Kasus ini di kejutkan oleh kasus pemerkosaan yang di duga di lakukan oleh Priguna Anugerah Pratama. Terlebih ia adalah seorang dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Padjadjaran (Unpad). Terlebih yang bertugas di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Tentu korban adalah seorang wanita berusia 21 tahun. Dan sosok ini adalah anak dari pasien yang sedang di rawat di rumah sakit tersebut. ​ Kejadian bermula saat Priguna, dalam tugas jaga malamnya. Kemudian mendatangi korban sekitar pukul 01.00 WIB. Terlebihnya dengan alasan mengambil sampel darah untuk keperluan medis orang tuanya. Terlebihnya lagi ia meminta korban untuk tidak di temani adiknya. Serta membawanya ke kamar 711 di lantai 7 RSHS. Sementara itu, Priguna meminta korban mengganti pakaian. Kemudian langsung menusukkan jarum ke tangan korban.

Realitas Kasus Pemerkosaan Oleh Dokter PPDS Unpad Di RSHS Yang Mengejutkan

Kemudian, masih ada Realitas Kasus Pemerkosaan Oleh Dokter PPDS Unpad Di RSHS Yang Mengejutkan. Dan fakta lainnya adalah:

Kejadian Terjadi Di Dini Hari

Pada pertengahan Maret 2025, sekitar pukul 01.00 WIB, di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Terlebihnya telah terjadi dugaan pemerkosaan yang di lakukan oleh Priguna Anugerah Pratama. Sosok satu ini adalah seorang dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Anestesiologi. Tepatnya yang ada di Universitas Padjadjaran (Unpad). Korban adalah seorang wanita berusia 21 tahun, anak dari pasien yang di rawat di rumah sakit tersebut. ​Dengan tersangka mendatangi korban dengan alasan mengambil sampel darah. Tujuannya untuk keperluan medis orang tuanya. Serta juga meminta korban untuk tidak di temani adiknya. ​ Di kamar 711, tersangka meminta korban mengganti pakaian dengan baju operasi berwarna hijau dan melepas seluruh pakaiannya. Tersangka kemudian menusukkan jarum infus ke tangan korban hingga 15 kali dan memasang infus. Setelah itu, tersangka menyuntikkan cairan bening melalui selang infus. Serta menyebabkan korban merasa pusing hingga tak sadarkan diri.

Beberapa jam kemudian, korban sadar dan mendapati dirinya telah berpakaian kembali. Tersangka kemudian mengantarnya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSHS. Korban mulai menyadari adanya kejanggalan. Dan juga melaporkan kejadian tersebut kepada orang tuanya. Serta mengeluhkan rasa perih saat buang air kecil. ​ Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengajukan pencabutan Surat Tanda Registrasi (STR). Tentunya atas nama tersangka kepada Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Terlebih yang berdampak pada pembatalan Surat Izin Praktik (SIP) milik tersangka. ​Kemenkes menginstruksikan penghentian sementara selama satu bulan terhadap kegiatan residensi Program Spesialis Anestesiologi. Dan Terapi Intensif di RSHS untuk evaluasi dan pembenahan sistem pengawasan serta tata kelola. Terlebih yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unpad. ​ Unpad memberhentikan tersangka dari program PPDS dan berkomitmen mengawal proses hukum secara tegas, adil, dan transparan. Kemudian memberikan pendampingan.

Peristiwa Dokter PPDS Universitas Padjadjaran Di Duga Perkosa Keluarga Pasien

Selain itu, masih ada Peristiwa Dokter PPDS Universitas Padjadjaran Di Duga Perkosa Keluarga Pasien. Dan kejadian lainnya adalah:

Pelaku Di Keluarkan Dari PPDS

​Pada pertengahan bulan lalu tepatnya Maret tahun ini. Dan juga pada sekitar pukul 01.00 WIB, terjadi insiden pemerkosaan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Terlebih yang di duga dilakukan oleh Priguna Anugerah Pratama. Ia adalah seorang dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi Universitas Padjadjaran (Unpad). Korban adalah seorang wanita berusia 21 tahun. Dan juga merupakan anak dari pasien yang sedang di rawat di rumah sakit tersebut. ​Pihak kampus juga memberhentikan tersangka dari program PPDS. Kemudian juga berkomitmen mengawal proses hukum secara tegas, adil, dan transparan. Serta memberikan pendampingan kepada korban selama proses pelaporan ke Polda Jawa Barat. ​Kemudian juga Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengajukan pencabutan Surat Tanda Registrasi (STR). Tentunya atas nama tersangka kepada Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Terlebih yang berdampak pada pembatalan Surat Izin Praktik (SIP) milik tersangka. ​ Kemenkes menginstruksikan penghentian.

Sementara selama satu bulan terhadap kegiatan residensi Program Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif di RSHS. Gunanya untuk evaluasi dan pembenahan sistem pengawasan serta tata kelola. Dan juga yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unpad. ​Kasus ini picu keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk Ketua Umum Yayasan Kesehatan. Kemudian juga bagi Kesejahteraan Indonesia (YKKI), dr. Dr. Cashtry Meher, Sp.KK. Tentunya mereka yang mengecam keras tindakan tersebut. Dan juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap peserta PPDS untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. ​Kasus ini menyoroti pentingnya pengawasan ketat. Serta evaluasi menyeluruh terhadap sistem pendidikan dan praktik medis di institusi kesehatan. Guna mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.​ Sehingga tindakan ini di anggap lumrah di lakukan akibat telah mencemarkan nama baik sebuah institusi. Tentunya terhadap tindakan asusila.

Peristiwa Memalukan Dokter PPDS Universitas Padjadjaran Di Duga Perkosa Keluarga Pasien Di Bandung

Selanjutnya juga masih ada Peristiwa Memalukan Dokter PPDS Universitas Padjadjaran Di Duga Perkosa Keluarga Pasien Di Bandung. Dan fakta lainnya adalah:

Kemenkes Beri Kecaman

​Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah mengambil langkah tegas terkait kasus dugaan. Tentunya terkait pemerkosaan yang di lakukan oleh Priguna Anugerah Pratama. Ia yang merupakan seorang dokter peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi Universitas Padjadjaran (Unpad). Terlebihnya terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Kemenkes mengajukan permintaan kepada Konsil Kedokteran Indonesia (KKI). Tujuannya untuk mencabut Surat Tanda Registrasi (STR) milik tersangka. Dan yang berakibat pada pembatalan Surat Izin Praktik (SIP). Serta larangan praktik kedokteran seumur hidup bagi yang bersangkutan. ​Selain itu, Kemenkes menghentikan sementara selama satu bulan kegiatan residensi Program Spesialis Anestesiologi. Serta Terapi Intensif di RSHS. Langkah ini di ambil untuk memungkinkan evaluasi. Kemudian pembenahan sistem pengawasan serta tata kelola program pendidikan dokter spesialis.

Terkhususnya yang bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unpad. ​Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono. Dan telah menegaskan bahwa tindakan tersebut merupakan bagian dari komitmen Kemenkes. Tentunya untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pasien. Serta keluarganya di fasilitas pelayanan kesehatan. Ia juga menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil dan transparan dalam kasus ini. ​ Kasus ini mendapat perhatian luas dari berbagai pihak, termasuk Komisi IX DPR RI. Selanjutnya yang berencana memanggil Kemenkes, RSHS. Dan juga pada Fakultas Kedokteran Unpad untuk menjelaskan langkah-langkah yang telah di ambil dalam menangani kasus ini. Serta mencegah kejadian serupa di masa mendatang. ​Kemenkes berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan. Kemudian juga pembinaan terhadap peserta program pendidikan dokter spesialis guna memastikan standar profesionalisme. Terlebih dengan etika kedokteran tetap terjaga.

Jadi itu dia sederet fakta yang di lakukan oleh dokter PPDS Unpad di RSHS terkait Realitas Kasus Pemerkosaan.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait