Health
Struktur Ulang Pada Divisi Teknik Alpine Menyambut GP Jeddah
Struktur Ulang Pada Divisi Teknik Alpine Menyambut GP Jeddah
Struktur Ulang Yang Di Lakukan Oleh Tim Alpine F1 Terjadi Setelah Sosok Senior Yang Sangat Penting Mengundurkan Diri Dari Tim Ini. Masalah tersebut terjadi kepada tim Gasly dan Ocon pada balapan pembuka musim di Bahrain pekan lalu. Yang mana tim ini memulai musim mereka dengan awalan yang sangat buruk. Pembalap mereka tampak menjalani sesi kualifikasi dari barisan belakang yang membuat posisi pembalapnya sebagai juru kunci di grid. Hal tersebut cukup memalukan mengingat kemampuan dari Gasly tidak dapat sepenuhnya keluar karena masalah primer pada mobil mereka. Masalah tersebut ialah bobot mobil yang sangat berat, jauh lebih berat dari ambang batas maksimal dari peraturan berat kendaraan. Sebagai informasi, mobil Alpine F1 memiliki berat sebelas kilogram lebih berat dari rata rata mobil di grid. Hal ini tentu memberikan efek buruk yang sangat signifikan terhadap performa mobil di trek. Karena hal tersebut, kedua pembalap mereka bahkan tidak lolos sesi Q1 atau kualifikasi pertama.
Ketika balapan akhir pekan di mulai, kedua mobil Alpine ini sempat di harapkan menjadi penantang di barisan papan bawah. Namun harapan tersebut terjadi meskipun sedikit, karena hasil akhir dari GP Bahrain kemarin memberikan posisi yang tidak berubah seperti awal melakukan start. Meskipun di klasemen hasil balapan Bahrain kemarin mereka berhasil finish di urutan ke 17 dan 18. Namun hal tersebut terbantu karena dua pembalap di belakangnya terlihat mengalami problem. Bahkan kedua pembalap Alpine, harus mengakui kekalahan dari tim Haas yang unggul di depan mereka, padahal Haas sendiri sama seperti Alpine yang sedang alami krisis.
Permasalahan ini dapat di rasakan ketika berbicara tentang komponen aero dan mekanikal. Karena pada mobil Alpine A524 terlihat menyuguhkan konsep aero yang baru dari bagian depan hingga belakang mobil. Yang mana hal ini merupakan bentuk dari konsep baru pada tahun ketiga penerapan mobil dengan konsep ground effect.
Alpine Menghadapi Perombakan Dan Struktur Ulang Besar Besaran
Dengan sulitnya mobil A524 Alpine ketika di lintasan tak menjadi satu satunya masalah yang menerpa tim asal Prancis ini. Masalah lain juga terjadi yang mengharuskan Alpine Menghadapi Perombakan Dan Struktur Ulang Besar Besaran di dalam timnya. Yang mana hal ini terjadi karena dua sosok penting di dalam tim mereka mengundurkan diri. Sosok tersebut ialah Matt Harman dan Dirk de Beer. Posisi mereka merupakan tokoh kunci dari kesuksesan mobil di lintasan. Karena kedua sosok tersebut masing masing menghuni jabatan Direktur Teknis dan Kepala Aerodinamika. Berbagai sumber mengatakan jika Harman dan de Beer telah melakukan pengajuan pengunduruan diri. Yang mana pengajuan tersebut di keluarkan sebelum tim asal Prancis ini berangkat ke Baharain untuk menjalani sesi test Pra Musim.
Memang, terdapat pengaturan yang menyebutkan bahwa seorang karyawan yang mengundurkan diri, ia berkewajiban juga mengambil “cuti berkebun” selama beberapa bulan. Yang mana cuti tersebut harus di jalani oleh seorang karyawan yang melakukan pengunduran diri untuk pindah kerja ke tempat yang baru. Maka dari itu, sang direktur teknis dan kepala aero masih berada di paddock selama sesi di Bahrain hingga balapan akhir pekan selesai. Tim Alpine F1 sendiri belum menyatakan konfirmasi resmi pada pekan lalu terkait perkembangan dari status direktur dan kepala aero mereka. Dan hal ini di perkuat dengan pernyataan “no comment” dari juru bicara tim.
Seperti yang di sebutkan di awal, mobil denga kelebihan bobot ini akan mengurangi performa A524 dengan sangat signifikan. Dan hal tersebut ternyata di sadari oleh Alpine yang memperkirakan kesulitan yang akan mereka hadapi ketika awal musim. Terbukti, balapan pembuka musim di mulai dengan hasil yang buruk dari segala segi dan aspek. Baik itu bobot yang menjadi jangkar bagi mobil, hingga komponen aero yang buruk. Yang mana memberikan efek mobil yang sulit di kendalikan seperti yang di alami oleh kedua pembalap Alpine yang mengalami understeer di setiap tikungan.
Sistem Tiga Pilar Seperti McLaren
Dengan defisit yang di hadapi oleh tim Alpine membuat mereka tertinggal dengan para pesain terdekat mereka di GP Bahrain. Meskipun begitu, tim ini tetap optimis dalam perkembangannya untuk melangkah maju. Hal ini sesuai dengan yang di katakan oleh bos tim asal Prancis ini yaitu Bruno Famin. Bruno mengatakan bahwa ia tahu awal musim 2024 akan sulit bagi Alpine dan kesulitan tersebut secara nyata terjadi di GP Bahrain. Namun ia optimis melakukan apapun yang bisa di kerjakan dengan apa yang tim miliki sekarang. Fokus Famin dalam menemukan apa – apa saja yang perlu dan di butuhkan oleh mobil dan tim untuk melangkah maju serta di jalan yang benar.
Dengan kepergian yang menyisakan kursi kosong bagi direktur teknis dan kepala aero tim merka. Pada hari Senin, 4 Maret 2024 tim ini menyatakan pengumuman bahwa mereka kini memperkenalkan Sistem Tiga Pilar Seperti McLaren gunakan saat ini. Yang mana struktur tersebut akan memiliki beberapa direktur teknis yang akan melapor langsung kepada prinsipal tim, Bruno Famin. Struktur tersebut akan berisi jabatan Direktur Teknis yang akan di isi oleh Joe Burnell. Direktur Teknik Aerodinamika yang akan di isi oleh David Wheater. Serta kursi Direktur Teknik Performa yang akan di isi oleh Ciaron Pilbeam.
Bruno melanjutkan bahwa minggu ini ketika mereka pergi ke Jeddah yang mana trek di sini memiliki karakter yang berbeda dengan yang di Bahrain. Dan hal tersebut tentu memberikan kesempatan bagus bagi tim untuk belajar dan meningkatkan performa dari paket mobil A524 mereka saat ini. Bos tim F1 ini juga menyampaikan penghargaan kepada tim dan pembalap terhadap usaha yang mereka lakukan ketika GP Bahrain pekan lalu. Ia menutup dengan mengatakan kerja keras akan terus berlanjut dan kebersamaan tim akan terus bersinar.
Keputusan Perombakan Sistem Manajerial
Dengan perkenalan dan struktur ulang tiga pilar oleh Alpine F1 beberapa hari yang lalu, terdapat satu kursi lagi yang Alpine fokuskan untuk pengembangan proyek 2026. Yaitu kursi Direktur Teknis Power Unit yang di isi oleh Eric Meignan yang mengisi tim mesin Viry Chattilon Alpine. Kondisi yang menimpa kedua pembalap mereka yaitu Gasly dan Ocon membuat tim ini harus melakukan tindakan yang cepat. Serta di tambah dengan kondisi tim yang di tinggal oleh de Beer dan Harman memberikan Famin kesempatan untuk berpikir arah Alpine kedepan. Maka dari itu, keluarlah Keputusan Perombakan Sistem Manajerial. Karena Famin sendiri tidak dapat merasakan dan melihat dengan jelas arah atau tempat yang tim ini inginkan dalam tingaktan pekerjaan, ucapnya. Maka dari itu, ia mengambil langkah untuk melakukan hal seperti perombakan struktur dan manajerial dari organisasi.
Wheater sendiri pernah bekerja di Enstone dari tahun 2000 hingga 2013 pada masa Renault Lotus. Yang mana ia kembali ke tim ini lagi setelah bekerja di Williams selama sembilan tahun. Perkenalan tiga struktur ini memiliki spesialisasi masing masing dalam bidangnya. Famin berharap hal ini membawa perbedaan ke arah yang lebih baik karena spesialisassi dan kolaborasi yang akan terjadi. Bos tim Prancis ini percaya seutuhnya terhadap kemampuan yang akan di berikan oleh David, Joe serta Ciaron dalam pengembangan dan peningkatan performa mobil dan tim setelah di lakukannya Struktur Ulang.