
News

Pertarungan Teknologi F1 Pada Sayap Belakang Mobil 2024
Pertarungan Teknologi F1 Pada Sayap Belakang Mobil 2024

Pertarungan Teknologi F1 Pada Mobil Musim 2024 Saat Ini Di Picu Oleh Tim Yang Sadar Kunci Kesuksesan Terletak Pada Efisiensi Aerodinamika. Dapat di lihat pula dengan kesuksesan serta dominasi dari RedBull selama beberapa musim kebelakang. Semakin memperkuat keyakinan tim untuk setidaknya melakukan pendekatan yang sama meskipun terlambat. Hal ini terjadi dan dapat di amati ketika hampir seluruh mobil di grid pada musim kali ini “meniru” gaya desain dari RedBull terdahulu. Meskipun dengan sentuhan dan gaya tersendiri pada masing masing tim, namun dapat di lihat desain sidepod yang memiliki pendekatan yang sama dengan RB19. Maka dari itu, tim tim sudah mulai sadar bahwa peningkatan serta efisiensi komponen aerodinamika itu cukup penting keberadaannya. Yang mana dalam hal ini ialah sebagai komponen kunci dalam meraih kesuksesan di lintasan. Downforce sendiri juga merupakan hal penting yang tetap harus di perhatikan. Karena downforce inilah yang menjadi alasan terbentuknya era ground effect saat ini.
Dengan adanya gaya downforce ini, mobil akan dapat melesat dengan sangat cepat di lintasan jika hambatan yang di terima mobil tidak teralu besar. Dengan hasil dari komponen aero yang membuat hambatan yang di terima mobil sedikit, maka akan menhasilkan performa mobil yang sangat sempurna pada trek lurus. Hal seperti ini dapat kita lihat pada mobil yang di kemudikan oleh Verstappen pada musim sebelumnya hingga beberapa Grand Prix ke belakang. Kesuksesan yang di raih Max dan RB19 dengan komponen aero membuat ia dan mobilnya tak tersentuh selama balapan. Hal ini menjadikan Max dapat melakukan manuver menyalip satu persatu rombongan yang ada di depannya jika ia berada di posisi tidak ideal.
Dengan begitu, dapat di katakan RedBull telah memenangkan pertarungan teknologi F1 pada musim musim sebelumnya. Yang mana hal kesuksesan di tiap Grand Prix dapat mereka konversi menjadi kemenangan konstruktor bagi tim minuman berenergi tersebut.
Pertarungan Teknologi F1 Saat Ini Lebih Sulit Dari Masa Lalu
Tingkatan drag atau donwforce yang ingin di capai oleh tim terhadap mobil mereka agar dapat melesat di lintasan ternyata memiliki kesulitan. Yang mana Pertarungan Teknologi F1 Saat ini Lebih Sulit Dari Masa Lalu karena desain dari sayap belakang mobil. Yang mana bagian ini seharusnya dapat di sesuaikan seperti pengaturan yang memunginkan bagian ini di setting ke atas atau kebawah. Penyesuaian ini juga tentu akan di pilih sebagai pilihan terbaik bagi mobil untuk di gunakan secara maksimal selama sesi akhir pekan. Namun, aturan yang meregulasi sifat tetap dari sudut flap pada saya belakang yang tidak dapat di ubah. Maka pada generasi sayap belakang yang lebih modern ini akan mengalami perubahan desain secara keseluruhan jika tim ingin menghasilkan drag yang lebih sedikit. Tak seperti di masa lalu yang mana desain sayap belakang yang cukup konvensional. Sehingga pengaturan maupun settingan apapun yang masih dalam naungan regulasi tidak mengubah desain sayap secara signifikan.
Selama pertarungan teknologi F1 atau lebih tepatnya dua tahun dari era peraturan mobil ground effect ini berjalan. Tim – tim di grid terlihat lebih berfokus pada area sayap depan hingga bagian body sampai cover engine. Fokus yang kurang pada area sayap belakang ini menyebabkan beberapa tim ketinggalan dalam hal pengembangan aero yang efisien. Serta, juga gagal dalam memahami regulasi atau era baru dari mobil ground effect. Yang mana hal seperti downforce pada sayap belakang memberikan kontribusi besar bagi mobil yang mencengkram trek pada kondisi lurusan.
Namun saat ini, pertarungan teknologi F1 pada mobil mobil di grid telah mengalami perubahan. Setikdanya tim telah sadar bahwa elemen seperti sayap belakang ini tak kalah penting dalam memberikan kontribusi untuk menjadi yang tercepat di lintasan. Bos McLaren mengatakan bahwa tim memiliki satu satunya cara dalam melakukan penyesuaian tingkatan hambatan ini yaitu dengan sayap baru.
Komponen Aero Saling Berkaitan
Sayap baru yang di maksud Andrea Stella adalah desain ulang sayap yang dapat mengimbangi komponen lain di mobil. Ia mengatakan bahwa ketika perkenalan mobil era ground effect pertama kali di luncurkan. Mobil tersebut hanya membawa bahasa desain yang lebih efisien pada area sayap belakang mobil. Maka dari itu, penting bagi tim untuk melakukan desain ulang dari komponen ini. Mengingat sayap belakang hanya mengikuti bahasa desain yang sama dengan mobil, namun tidak dalam hal tingkatan drag yang di terima oleh mobil secara keseluruhan, ucap Stella.
Meskipun begitu, hal ini bukan berarti memberikan kebebasan pada tim untuk dapat membuat sayap belakang yang cukup rendah. Karena saat ini, tim cukup berfokus dan memperhatikan tentang Komponen Aero Saling Berkaitan antar satu dengan yang lainnya. Sehingga hal ini dapat memberikan alasan bagi pemangkasan atau pengaturan pada sayap belakang. Yang mana hal tersebut hanya dapat terjadi jika tim cukup percaya diri dengan performa mobil yang mereka miliki.
Stella melanjutkan bahwa area floor, bodywork, hingga desain suspensi dan rem belakang memiliki interaksi langsung dengan sayap belakang. Tim wajib membuat seluruh komponen ini mampu berinteraksi sehingga menciptakan satu kesatuan elemen pada mobil. Dalam hal ini, sayap belakang sebagai elemen penentu seberapa besar downforce yang akan di hasilkan oleh mobil. Hal ini dapat di lihat saat grand prix pembuka musim beberapa pekan lalu di Bahrain. Yang mana hampir keseluruhan tim terlihat mengutak – atik komponen aero khususnya di area sayap belakang. Mengingat trek tersebut memiliki lintasan lurus yang panjang serta bertipe low downforce, sehingga banyak mobil yang melakukan pendekatan terhadap sayap belakang pada mobil mereka.
W14 Mercedes sendiri pada akhir pekan di Bahrain terlihat menggunakan spesifikasi berbeda. Hal ini mereka lakukan demi upaya tercapainya keseimbangan performa pada saat kualifikasi maupun balapan. Dan tim ini merupakan salah satu dari sekian banyak tim yang terlihat memulai pertarungan teknologi F1 untuk musim 2024.
Fokus Penggunaan Yang Berubah – Ubah
Fokus Penggunaan Yang Berubah – Ubah menjadi alasan mengapa pertarungan teknologi F1 pada mobil di grid menjadi kian memanas. Sebab, Ferarri sendiri melalui arsip peluncuran mobil sebelum pra musim terlihat bahwa komponen sayap belakang pada SF-24 mereka memiliki desain yang baru. Desain tersebut jika di analisa secara singkat, dapat memberikan gaya dorong yang cukup rendah. Namun tim kuda jingkrak ini tidak benar benar memasangkan komponen tersebut untuk trek bertipe low downforce seperti di Bahrain kemarin. Ferarri terlihat mengakali desain lama mereka untuk mengurangi drag serta memberikan peningkatan performa pada trek lurus Bahrain. Yaitu dengan elemen sayap tunggal yang lagi lagi tidak di pakai ketika akhir pekan balapan.
Pengembangan teknologi maupun komponen aero pada mobil balap F1 memang cukup krusial. Hal ini akan memberikan dampak signifikan terhadap performa mobil di trek, terlebih tipe trek low downforce seperti di Bahrain beberapa pekan lalu. Keseruan akan terus berlanjut terhadap perkembangan seperti ini mengingat saat ini adalah era mobil ground effect. Yang mana tentu saja tim – tim di grid sadar akan perkembangan komponen aero serta terus meningkatkan tensi Pertarungan Teknologi F1.