![Mikrokredit Untuk Petani: Mengatasi Tantangan Modal](https://kompas24.com/wp-content/uploads/2025/01/pexels-monirathnak-7153608-800x600.jpg)
Bola
![Monster UFC Francis Ngannou Dengan Pukulan Mematikan](https://kompas24.com/wp-content/uploads/2024/03/FRANCIS.jpeg)
Monster UFC Francis Ngannou Dengan Pukulan Mematikan
Monster UFC Francis Ngannou Dengan Pukulan Mematikan
![Monster UFC Francis Ngannou Dengan Pukulan Mematikan](https://kompas24.com/wp-content/uploads/2024/03/FRANCIS-1024x768.jpeg)
Monster UFC Francis Ngannou Seorang Petarung Profesional Bela Diri Campuran Yang Telah Memenangkan Sabuk Juara Heavyweight UFC. Ia lahir di Kamerun pada tanggal 5 September 1986, dan mempunyai 2 kewarganegaraan Kamerun dan Perancis. Francis sejak kecil di besarkan di sebuah desa bernama Batie di Kamerun. Ngannou hidup dalam ekonomi yang serba kekurangan dan pendidikan hanya sampai sekola dasar. Di usia 10 tahun yang masih terbilang anak kecil, di seumuran segitu ia harus bekerja di tambang pasir di Batie. Pada masa kecilnya ia pernah di intimidasi oleh geng di sekitar lingkungannya untuk ikut bergabung dengan mereka. Akan tetapi Ngannou menentang ajakan geng tersebut, alasan ia menolak di karenakan ingin mengikuti jejak ayahnya yang merupakan seorang petarung. Dan mulai saat itu di umurnya yang mulai menginjak umur 22 tahun Francis mendalami dunia tinju, Pada awalnya keluarganya ada penentangan Ngannou untuk masuk ke dunia. Setahun kemudian Francis mulai berhenti di karenakan sakit.
Akibat dari berhenti berlatih tersebut, ia mulai mencari kerja serabutan guna mencukupi hidupnya. Pada usianya yang ke 26 tahun, Francis merantau ke Paris, Perancis, untuk mendalami dunia bela diri profesional. Akan tetapi setelah sampai ke Eropa, ia mendekam dalam jeruji besi selama dua bulan di negara Spanyol. Penyebab ia harus mendekam jeruji besi, karena melintas secara ilegal. Sehabis keluar dari penjara selama dua bulan, Francis langsung menuju Paris, namun sesampai disana ia tidak mempunyai duit, tidak mempunyai kenalan, serta tak punya tempat tinggal. Setelah beberapa lama luntang-lantung di Eropa, ia mulai menemukan klub tinju dan bertemu pelatih bernama Didier Carmont. Carmont berusaha menyakinkan pengelola klub untuk mengratiskan biaya kepada Francis Ngannou. Pelatih tersebut melihat bakat terpendam pada diri Ngannou. Dan ia menjadi pekerja sukarela di Lo Chorba, yaitu organisasi nirlaba yang ada di paris. Lo Chorba mengenalkan Francis kepada Ferdinand Lopez serta MMA factory.
Monster UFC Memulai Karir Professionalnya
Francis Ngannou sang Monster UFC Memulai Karir Professionalnya di bulan November tahun 2013. Bertanding dalam ajang promosi “100 persen Fight” dan berbagai pertandingan dalam ajang promosi di berbagai negara di Eropa. Ngannou berhasil mendapatkan rekor pertandingan sebanyak 5 kali kemenangan serta 1 kali kekalahan sebelum menandatangani kontrak terhadap UFC. Di debut awalnya ia berhasil menumbangkan Luis Henrique pada tanggal 19 Desember 2015 dalam laga “UFC Fox 17” berhasil menang di ronde kedua dengan keputusan knockout. Pada pertandingan selanjutnya ia berhadapan dengan petarung yang mempunyai rekor bagus yang bernama Curtis Blaydes di tanggal 10 April 2016 dalam laga UFC Fight Night 86.
Di pertandingan itu ia berhasil menang dengan keputusan Total knockout, dan dokter memberhentikan pertandingan tersebut di ronde kedua. Adapun di tanggal 23 Juli 2016 dalam laga “UFC Fox 20” melawan Bojan Mihajlovic dan berhasil menang di ronde pertama dengan keputusan Total knockout. Selanjutnya ia menghadapi petarung bernama Anthony Hamilton dalam laga “UFC Fight Night 102” di tanggal 9 Desember 2016. Dalam pertarungan itu ia berhasil menang dengan keputusan “submission” di ronde pertama dan berhasil mendapatkan titel pertamanya “UFC Perfomance of the Night bonus”.
Setelah beberapa bulan setelah pertandingan melawan Anthony Hamilton. Ngannou bertanding dengan Andrei Arlovski seorang berkebangsaan campuran Belarus-Amerika. Francis berhasil memenangkan pertandingan itu dengan keputusan total knockout di ronde pertama serta mendapatkan titel kedua “UFC Performance of the Night bonus”. Pada tanggal 9 September 2017 Ngannou akan berhadapan dengan Junior dos Santos petarung berkebangsaan Brazil, di laga “UFC 215”. Akan tetapi pertandingan tersebut batal di karenakan Santos melakukan pelanggaran dopamin yang di larang organisasi “USADA”. Akhirnya Santos di gantikan dengan veteran Alistar Overeem, dan Ngannou harus berhadapan dengannya. Pertandingan itu di selenggarakan di tanggal 2 Desember 2017 dalam laga “UFC 218” dan berhasil di menangkan oleh Francis dengan keputusan knockout di ronde pertama.
Francis Ngannou Mulai Memperebutkan Titel Juara UFC
Francis Ngannou Mulai Memperebutkan Titel Juara UFC pada tanggal 20 Januari 2018 dalam laga “UFC 220” melawan Stipe Miocic. Namun sayangnya ia di kalahkan dalam pertandingan tersebut dengan keputusan “unanimous decision”, dan Ngannou gagal untuk memperebutkan gelar juara tersebut. Setelah kekalahan tersebut Francis Ngannou berusaha lebih keras lagi untuk memperebutkan sabuk tersebut. Dan di pertandingan selanjutnya lagi ia berhadapan dengan Derrick Lewis di tanggal 7 Juli 2018 dalam laga “UFC 226”.
Sayangnya ia berhasil di kalahkan oleh Derrick dengan keputusan “unanimous decision”, akan tetapi Ngannou tidak berputus asa. Setelah kekalahannya melawan Stipe Miocic dan Derrick Lewis, Francis Ngannou berhasil memenangkan pertandingan sebanyak 4 kali, pertandingan pertama ia berhadapan dengan Curtis Blaydes dan berhasil menang Total knockout di ronde pertama. Pertandingan kedua ia berhadapan dengan Cain Velasquez ia berhasil menang knockout di ronde pertama. Laga ketiga ia bertanding dengan Junior dos Santos dan berhasil menang “technical knockout” di ronde pertama. Pertandingan keempat ia melawan Jairzinho Rozenstruik untuk memperebutkan tiket juara. Dan ia berhasil menang dengan keputusan knockout di ronde pertama.
Dalam pertandingan perebutan juara Heavyweight UFC, di tanggal 27 Maret 2021 dalam laga “UFC 260”. Di laga itu Francis Ngannou berhasil menumbangkan Stipe Miocic dengan keputusan knockout di ronde kedua. Dan ia juga berhasil mendapatkan “Performance of the Night”. Di tanggal 22 Januari 2022 dalam laga “UFC 270”, Francis berhadapan dengan Ciryl Gane untuk mempertahankan gelar juara Heavyweight. Dalam laga itu ia berhasil di kalahkan dengan keputusan “unanimous decision”, dan tiga minggu sebelum pertandingan itu ia mengalami cedera kaki. Setelahnya sang Monster UFC terpaksa melepaskan gelar juara Heavyweight itu.
Ngannou Berpindah Dari UFC
Setelah kehilangan titel kelas beratnya di UFC,petarung Ngannou Berpindah Dari UFC. Ia menanda tangani kontrak ke perusahaan promotor bernama Professional Fighters League. Disana ia memiliki bayaran yang fantastis ketimbang saat dia di “UFC”, ia bisa mendapatkan bayaran sebesar 2 juta dollar Amerika Serikat untuk pay-per-view. Dan disana juga ia menjadi bagian dari dewan penasihat untuk Professional Fighters League. Akan tetapi ia juga mencoba keberuntungan dalam dunia tinju professional. Di karir pertamanya di tinju professional ia berhadapan dengan juara kelas berat WBC yang bernama Tyson Fury.
Fury bukanlah lawan yang bisa dianggap sepele oleh Francis. Di karenakan rekor dari Tyson sendiri sangat memuaskan dengan rekor, 34 kali kemenangan yang dimana 24 kemenangan melalui knockout serta 1 kali seri. Pertandingan Francis Ngannou vs Tyson Fury sendiri di laksanakan pada tanggal 28 Oktober 2023 di Riyadh, Arab Saudi. Di pertarungan tersebut pada ronde ketiga Francis berhasil menumbangkan Tyson. Akan tetapi Fury sendiri dapat berhasil bangkit dan ia dapat bertahan sampai lonceng akhir di bunyikan. Skor yang di hasilkan dari pertandingan itu ialah (95-94, 96-93, 94-95). Dan di menangkan oleh kemenangan kontroversial dengan keputusan “split decision”. Tyson berhasil melayangkan pukulan sebanyak 59 dari 71 kali percobaan pukulan sedangkan Francis hanya 32 dari 37 kali percobaan pukulan. Namun demikian pertarungan tersebut tidak lantas menghilangkan gelar Francis Ngannou sebagai Monster UFC.