Pasukan Mongol Di Bantai Tentara Jawa-Madura Hingga Kapok
Pasukan Mongol Di Bantai Tentara Jawa-Madura Hingga Kapok

Pasukan Mongol Di Bantai Tentara Jawa-Madura Hingga Kapok

Pasukan Mongol Di Bantai Tentara Jawa-Madura Hingga Kapok

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Pasukan Mongol Di Bantai Tentara Jawa-Madura Hingga Kapok
Pasukan Mongol Di Bantai Tentara Jawa-Madura Hingga Kapok

Pasukan Mongol Di Bantai Tentara Jawa-Madura Hingga Kapok, Maka Langkah Selanjutnya Tentu Bagaimana Cara Mengusir Tentara Mongol. Oleh sebab seperti ini tentu pada tahun 1293 Kubilai Khan, penguasa Kekaisaran Pasukan Mongol. Dan merupakan suatu dari pendiri dinasti yuan di Tiongkok. Maka dengan sebagai bentuk dalam tujuan utama ekspedisi ini adalah untuk memaksa raja kertanegara dari singhasari yang telah menolak untuk mengakui kekuasaan Mongol dan menghina utusan Kubilai, untuk tunduk kepada kekuasaan Mongol. Di balik hal tersebut kini dengan penyerbuan ini bukan hanya pertempuran militer, tetapi juga pertarungan antara dua kebudayaan, strategi perang. Hingga sampai dengan sebagai jenis yaitu seperti kepercayaan spiritual yang berbeda.

Lalu dengan ketika sampai pada kertanegara bagaimanapun telah meninggal sebelum Pasukan Mongol tiba dan Singhasari sendiri telah terlibat dalam konflik internal. Yang itu pada akhirnya menyebabkan kejatuhan dinasti Singhasari dan naiknya Majapahit di bawah Raden Wijaya. Kemudian dalam sudah adanya pihak dari raden Wijaya dengan cerdik awalnya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk mengalahkan musuh-musuhnya di Jawa. Namun, setelah berhasil menguasai Jawa dan mendirikan Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya membalikkan aliansi ini dan menghadapi tentara Mongol.

Hingga telah berhasil terdapat berbagai bentuk dengan pertempuran sengit terjadi yang menjadi titik balik sejarah bagi kedua kekuatan. Maka pada dasarnya seperti pasukan Mongol meskipun terkenal dengan keterampilan militer, taktik, dan organisasi yang luar biasa, menghadapi kesulitan besar di Jawa.

Kemudian juga tentu tidak hanya mereka harus beradaptasi dengan iklim tropis yang lembab dan penyakit. Tentunya dalam hal tetapi mereka juga harus menghadapi taktik gerilya yang di lancarkan oleh tentara Jawa-Madura yang mahir. Selain itu penggunaan benteng dan perangkap, serta pengetahuan lokal yang mendalam tentang geografi, memberikan keuntungan strategis bagi pasukan Jawa. Seketika hal tersebut salah satu momen paling ikonik dari konflik ini adalah penggunaan racun dan taktik penyergapan yang dilakukan oleh bala tentara.

Kisah Sejarah Pasukan Mongol

Di mana berbagai dari bentuk melalui pasukan mongol yang di pimpin oleh Genghis Khan dan penerusnya. Serta bahkan juga merupakan kekuatan militer yang paling di takuti dan sukses di dunia pada abad ke-12 hingga abad ke-14. Maka dari itu tentu dengan strategi militer yang canggih, mobilitas tinggi, dan taktik perang yang inovatif mereka berhasil menaklukkan sebagian besar Asia Eropa Timur, dan Timur Tengah, menciptakan imperium terbesar dalam sejarah yang terhubung oleh perdagangan, diplomasi, dan pertukaran budaya. Namun dasarnya ialah Kisah Sejarah Pasukan Mongol yang berhasil menyatukan suku-suku nomaden di Mongolia dengan kekuatan dan diplomasi.

Oleh karena itu dari setiap bentuk adanya pasukan terdiri dari kavaleri ringan dan berat yang dilengkapi dengan busur panjang, tombak. Bahkan serta berupa sebagai jenis dari pedang, menjadikan mereka pasukan yang fleksibel dan cepat dalam melakukan serangan kilat.

Terdapat berbagai macam utama strategi militer Mongol sangat inovatif, termasuk penggunaan informasi intelijen yang akurat, taktik kejutan, dan psikologi perang. Hingga di mana mereka juga terkenal menggunakan taktik bumi hangus dan teror untuk menakut-nakuti lawan. Salah satu strategi yang sering di gunakan justru melakukan serangan palsu untuk mengungkap kelemahan musuh, kemudian melakukan serangan besar-besaran dengan seluruh kekuatan.

Setelah kematian Genghis Khan pada tahun 1227 kekaisaran ini terus berkembang di bawah kepemimpinan anak-anak dan cucu-cucunya. Maka sebagai hal yang merupakan ogedei khan, salah satu putra Genghis Khan memimpin pasukan Mongol untuk menaklukkan wilayah China Utara, Korea, dan menyerbu wilayah Eropa Timur.

Kekuatan Pasukan Tentara Jawa

Maka dari itu di dalam sebuah bentuk peristiwa penyerangan armada besar Mongol ke Nusantara, khususnya ke Jawa. Yang saat itu juga pada akhir abad ke-13 merupakan salah satu episode menarik dalam sejarah militer Indonesia. Namun, mereka menghadapi perlawanan sengit dari pasukan tentara Jawa yang tidak hanya berhasil menghentikan laju invasi Mongol tetapi juga membuat mereka kapok untuk kembali ke Nusantara. Bahkan sebagai hasil dari Kekuatan Pasukan Tentara Jawa kian berhasil menghadapi invasi Mongol. Bahkan serta juga tentunya pasti tidak terlepas dari beberapa faktor strategis dan taktikal yang mereka terapkan.

Pada dasarnya terdapat berbagai macam dalam suatu pengetahuan mendalam tentang geografi lokal menjadi keuntungan besar bagi pasukan Jawa. Hingga kemudian sebagian besar dari mereka memanfaatkan kondisi alam seperti hutan lebat dan jalur-jalur sempit yang sulit dilalui oleh pasukan asing, terutama kavaleri Mongol yang terbiasa dengan peperangan di dataran terbuka.

Oleh karena itu segala bentuk dari pasukan Jawa terdiri dari prajurit-prajurit yang terlatih dalam seni bela diri tradisional. Begitupun juga sangat besar dalam memiliki semacam strategi perang gerilya.

Maka dari itu di bagian kekuatan militer Jawa di zaman kerajaan di bangun atas dasar organisasi sosial yang ketat. Dan merupakan suatu reaksi pada sistem feodal yang mengikat raja dengan para bangsawan, ksatria, dan rakyat jelata. Hingga sampai dengan setiap para prajurit, yang sering disebut “Bhayangkara”, merupakan kelas pejuang yang loyal kepada raja dan negara. Kemudian secara langsung di mana raden wijaya memanfaatkan momen ketika pasukan Mongol merasa lengah dan percaya diri dengan kemenangan awal mereka. Hingga sampai langsung pada akhirnya kegagalan ekspedisi Mongol ke Jawa tidak hanya menandai kapoknya Mongol untuk kembali ke Nusantara. Bahkan tetapi juga memperlihatkan kemampuan dan ketangguhan pasukan Jawa dalam mempertahankan wilayah mereka dari invasi kekuatan asing.

Namun, dengan adanya pasukan ini juga terkenal karena kemampuannya dalam menyesuaikan formasi dan taktik perang tergantung pada kondisi geografis dan kekuatan musuh.

Kekapokan Pasukan Mongol Terhadap Tentara Jawa

Dan pada saat itu tentu saja melalui dalam pengiriman ekspedisi oleh Kublai Khan ke Jawa di latarbelakangi. Oleh suatu macam dari serangkaian peristiwa di plomatik yang gagal. Hingga di mana dalam Kekapikan Pasukan Mongol Terhadap Tentara Jawa yang berhasil menonjol dalam sejarah militer Indonesia, khususnya dalam konteks pertempuran antara Kekaisaran Mongol dan Kerajaan Singhasari kemudian Majapahit. Namun sehingga saat pada akhir abad ke-13, kublai khan kaisar Mongol dan pendiri Dinasti Yuan di China. Yang sudah sempat untuk memutuskan untuk memperluas wilayah kekuasaannya ke Nusantara, mengirimkan ekspedisi besar ke Jawa.

Bahkan dengan itu apa yang diharapkan menjadi penaklukan cepat berubah menjadi kegagalan yang memalukan bagi Mongol, menandai salah satu dari sedikit kekalahan mereka selama era ekspansi mereka yang agresif.

Tentunya dalam hal tersebut sebagai respons Kublai Khan mengirim pasukan ekspedisi untuk menghukum Kertanegara. Dan terdapat sebuah bentuk seperti ironisnya ketika armada Mongol tiba Kertanegara sudah tidak berkuasa. Juga serta sampai dengan di gantikan oleh Raden Wijaya, pendiri kerajaan Majapahit. Maka dari setiap para pasukan Jawa, di bawah kepemimpinan Raden Wijaya, menunjukkan kemahiran dalam strategi perang gerilya, memanfaatkan keakraban mereka dengan medan lokal yang terdiri dari hutan lebat dan wilayah pantai berawa. 

Dan karena sebab itu dengan keunggulan strategi dan taktik perang menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kekapokan Pasukan Mongol.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait