Bola
Transmisi Matic Pada Mobil, Cara Kerja Hingga Ciri Kerusakannya
Transmisi Matic Pada Mobil, Cara Kerja Hingga Ciri Kerusakannya
Transmisi Matic Pada Mobil Memiliki Banyak Keunggulan Salah Satunya Ialah Pengemudi Tidak Perlu Memindahkan Gigi Dengan Menginjak Kopling. Meskipun begitu, mobil dengan transmisi seperti ini juga memiliki perpindahan gigi yang sama secara konsep. Yang menjadi pembeda terletak apada pengaturan perpindahan gigi. Untuk mobil dengan transmisi manual, sesuai dengan nama jenisnya perpindahan gigi di lakukan secara manual sesuai keinginan pengendaranya. Namun pada transmisi matic, perpindahan gigi di lakukan dengan bantuan sistem. Sistem di sini bisa tergantung dengan unsur teknologi yang di sematkan kedalam mobil. Hingga tiap perpindahan transisi dapat lebih seamless berkat bantuan dari elektronik. Umumnya pada mobil dengan transmisi seperti ini memiliki konfigurasi pengaturan gigi yang di berurutan dari atas hingga kebawah. Yang mana pada posisi paling atas konfigurasi ini di mulai dari gigi yang hanya dapat di gunakan ketika mobil dalam keadaan parkir. Biasanya gigi ini di beri simbol “P” yang berarti Parking ketika posisi mobil sudah berhenti.
Selanjutnya terdapat gigi dengan simbol “R” yaitu Reverse yang di gunakan untuk memundurkan mobil. Kemudian posisi Netral pada urutan ketiga di tuas transmisi yang tentu saja untuk mengondisikan mobil netral tanpa di transmisi apapun. Setelah itu gigi untuk menggerakkan mobil maju kedepan dengan simbol “D” yang berarti Drive. Selanjutnya terdapat konfigurasi gigi tambahan yang berbeda beda pada tiap – tiap mobil. Ada yang menggunakan penamaan “S” dengan sub gigi tambahan yaitu “S I” dan “S II”. Serta yang paling umum yaitu dengan penamaan L, dengan sub gigi tambahan D2, D3, dan selanjutnya sesuai dengan tipe dan peruntukan mobil.
Hingga saat ini, pemahaman tentang makna dari simbol pada tuas maupun transmisi pada mobil matik masih rendah. Banyak orang yang mengira bahwa putaran mesin dan penggunaan transmisi pada mobil matik sama seperti mobil manual.
Cara Kerja Transmisi Matic
Banyak yang masih mengira dan menggunakan tuas transmisi pada mobil matik seperti menggunakan transmisi pada mobil manual. Yaitu melakukan perpindahan transmisi ke posisi L, D2, D3 dan seterusnya seperti menggunakan mobil dengan transmisi. Yang mana Cara Kerja Transmisi Matic khususnya pada posisi L, D2, dan sebagainya itu untuk membatasi putaran mesin pada besaran rasio gigi tertentu. Semakin besar angkanya pada tuas transmisi, maka semakin besar pula rasio gigi yang akan berpengaruh terhadap torsi dan tenaga yang mobil keluarkan. Penggunaan mobil ketika melewati tanjakan juga tetap dapat di lakukan. Tentu hal ini telah di pikirkan oleh pabrikan sebelum memproduksi mobil. Pengemudi di sarankan untuk mengatur posisi gigi transmisi pada gigi terendah seperti L. Yang mana pengemudi telah membatasi rasio gigi agar tidak berpindah dan tetap menjaga batas tenaga meskipun pedal gas di injak penuh.
Cara kerja dan konsep yang sama seperti pada mobil manual, yang mana pada umumnya pengemudi memosisikan transimi pada gigi terendah. Pengemudi umumnya menggunakan gigi 1 jika mobil bergerak di tanjakan dari keadaan diam. Dan tetap menjaga transmisi pada gigi 2 atau 3 jika mobil dalam keadaan bergerak dan memiliki momentum. Hal ini di butuhkan mengingat tanjakan yang akan di lalui cukup panjang.
Maka dari itu, mobil dengan transmisi matik seperti ini tentu akan memudahkan perjalanan pengemudinya. Mengingat jika mobil ini hanya di pakai di area perkotaan saja. Dengan transmisi yang tidak perlu di pindah posisi secara manual dengan kopling yang membuat kaki pegal. Mobil dengan transmisi seperti ini jangan sampai mengalami kerusakan. Apabila terdapat indikasi kerusakan yang terjadi pada transmisi mobil matik, segera lakukan perawatan sebleum kerusakan yang lebih parah. Perlu di ketahui, ketika mobil dengan transmisi ini mengalami mogok ketika di tengah perjalanan. Sangat tidak di sarankan untuk mendorong mobil mogok dengan transmisi matic. Hal ini dapat merusak transmisi bahkan memperparah kerusakan.
Tanda Kerusakan Pada Transmisi
Tanda Kerusakan Pada Transmisi ini jika di dapati pada kendaraan kesayangan Anda ialah dengan terdengar suara pada saat transmisi di pindahkan. Suara yang di timbulkan umumnya terjadi ketika tuas transmisi di pindahkan dari posisi P ke R serta dari posisi N ke D. Jika suara tak lazim terdengar pada kondisi seperti ini, Anda dapat membawa mobil matic kesayangan Anda ke bengkel terdekat untuk di lakukan pengecekan. Bisa jadi hal tersebut terdapat kerusakan pada sistem perpindahan otomatis. Kemudian terdapat pada kondisi ketika mobil ingin di mundurkan. Respon yang terasa lambat atau telat ketika posisi transmisi di R namun pedal gas harus sedikit di tekan tekan untuk mengaktifkan gigi. Kondisi seperti ini biasanya terjadi karena gigi roda untuk memutar balikkan putaran mesin sehingga mobil dapat mundur mengalami keausan atau bahasa gaulnya dislokasi. Hal seperti ini termasuk kedalam tanda tanda transmisi pada mobil matik Anda mengalami kerusakan.
Selanjutnya terjadi hentakan ketika memulai perjalanan. Kondisi ini terjadi saat mobil dari keadaan diam dan ingin melakukan perjalanan, terjadi hentakan seperti mobil di paksa maju padahal pedal gas belum di tekan. Kerusakan awal yang mungkin terjadi ialah pada sistem mekanis pada tuas transmisi maupun roda gigi. Yang mana hal tersebut menghubungkan tenaga dari mesin ke transmisi seperti kasus gigi mundur sebelumnya. Jika hal ini terjadi, maka tanda selanjutnya sudah dapat di pastikan muncul. Yang mana tanda selanjutnya ialah getaran pada mesin yang tidak seperti biasa dan normal. Hal ini terjadi bukan ketika ingin memulai perjalanan, namun terjadi ketika mobil dalam keadaan berjalan pada kecepatan konstan tertentu.
Masalah getaran ini mungkin terjadi dengan ciri umum kampas yang mulai aus bahkan gosong. Sehingga biasanya tercium bau tak sedap dari mobil Anda. Kerusakan seperti hentakan maupun kampas yang sudah mulai aus bahkan gosong seperti di atas tentu membuat performa mobil menurun bahkan terjadi kerusakan pada transmisi.
Penanganan Dan Pencegahan Yang Tepat
Jika ciri kerusakan di temui pada mobil kesayangan Anda, maka di sarankan untuk segera di lakukan perawatan berkala hingga kembali optimal. Tanda kerusakan ini berlaku terhadap seluruh tipe mobil dengan transmisi seperti ini termasuk matic konvensional. Transmisi CVT bahkan transmisi dual clutch otomatis juga tak lepas dari tanda tanda kerusakan seperti di atas. Maka dari itu perlu di lakukan Penanganan Dan Pencegahan Yang Tepat sebelum mobil turun gearbox. Jika hal tersebut terjadi, maka lebih baik mobil tersebut di jual dengan kondisi seadanya dan di ganti dengan mobil dengan usia yang lebih muda.
Anda dapat membiasakan diri dengan memosisikan transmisi yang tepat sesuai kebutuhan. Seperti kondisi ketika parkir, maka posisikan transmisi di P. Ketika kondisi lalu lintas yang stop and go Anda dapat memposisikan transmisi pada posisi Netral alih alih tetap di D dan menginjak rem. Melakukan pergantian oli pada transmisi secara rutin juga perlu di lakukan. Namun tenang saja, karena penggantian oli transmisi tidak sesering oli mesin tiap sepuluh ribu kilometer sekali, itupun maksimal. Beberapa pabrikan memberikan saran kepada konsumen untuk mengganti oli setiap delapan puluh ribo kilometer pada mobil dengan Transmisi Matic.