Portugal Berhadapan Ceko: Monoton Namun Comeback
Portugal Berhadapan Ceko: Monoton Namun Comeback

Portugal Berhadapan Ceko: Monoton Namun Comeback

Portugal Berhadapan Ceko: Monoton Namun Comeback

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Portugal Berhadapan Ceko: Monoton Namun Comeback

Portugal Berhadapan Ceko Yang Membuka Laga Bagi Grup F Euro 2024 pada Rabu, 19 Juni 2024 Dini Hari Berlangsung Cukup Membosankan. Terlihat selama pertandingan putaran pertama, Portugal mengalami kesulitan saat berhadapan dengan Ceko. Meskipun mendominasi penguasaan bola hingga 75 persen, Portugal yang tampil kurang tajam dan monoton harus puas bermain imbang tanpa gol. Pertandingan yang di laksanakan di Red Bull Arena Leipzig berlangsung kurang panas. Yang mana, Ceko memilih bertahan total sehingga membuat Portugal kewalahan. Skema tembakan jarak jauh dan umpan silang yang di coba Portugal kurang tereksekusi dengan baik. Tercatat, dari delapan tembakan yang di lepaskan, hanya dua yang mengarah ke gawang Jindrich Stanek. Di sisi lain gawang, Ceko kesulitan mengembangkan permainan karena aliran bola mereka sering terputus di lini tengah serta ketidakmampuan menembus garis pertahanan tinggi Portugal. Portugal sebenarnya mendapat momentum untuk memecahkan kebuntuan pada akhir laga babak pertama.

Namun, tembakan Ronaldo di dalam kotak penalti masih bisa di gagalkan oleh Stanek. Meski Portugal lebih banyak menguasai bola, dominasi ini tidak dapat di manfaatkan untuk mencetak gol. Dapat terlihat Portugal yang cukup kesulitan mencari celah pada pertandingannya dengan Ceko. Portugal perlu meningkatkan efektivitas serangan mereka di babak kedua untuk meraih kemenangan. Sementara itu, Ceko harus memperbaiki aliran bola mereka agar bisa mengancam pertahanan Portugal. Hasil dari pertandingan babak pertama kali ini menunjukkan bahwa dominasi penguasaan bola tidak selalu menjamin kemenangan. Terutama mengingat jika serangan yang di lancarkan tidak di iringi dengan eksekusi yang tepat.

Pelatih Portugal, Roberto Martinez, menepis anggapan bahwa Cristiano Ronaldo di panggil hanya karena namanya yang besar. Menurut Martinez, Ronaldo tetap layak memimpin Portugal di Euro 2024. Keputusan tersebut tentu memang menuai perhatian, mengingat usia Ronaldo yang sudah 39 tahun.

Ujung Tombak Portugal Ketika Berhadapan Dengan Ceko

Martinez dengan tegas menjelaskan alasan di balik keputusannya dan mengambil tanggung jawab penuh atas pemanggilan pemain bintang ini. Performanya sepanjang musim 2023 hingga 2024 membuktikan bahwa Ronaldo masih mampu memimpin tim. Meskipun tak muda lagi, namun Ronaldo tetap dapat menunjukkan performa gemilang di lapangan. Selama pertandingannya bersama Al Nassr, Ronaldo berhasil mencetak 44 gol dan memberikan 13 assist dalam berbagai kompetisi. Statistik ini menunjukkan Ronaldo masih layak menjadi Ujung Tombak Portugal Ketika Berhadapan Dengan Ceko pada laga perdananya di Euro 2024. Hal ini menjadi salah satu alasan utama Martinez memanggil mantan bintang Real Madrid tersebut dan memberinya peran penting dalam tim. Ronaldo yang tetap produktif meskipun usianya tidak muda lagi, menjadi bukti bahwa ia masih merupakan pilihan tepat untuk memimpin timnas Portugal. Martinez yakin bahwa pengalaman dan kemampuan Ronaldo akan sangat berharga bagi pemain muda di Selecao das Quinas, sehingga mampi membantu mereka dalam turnamen besar ini.

Roberto Martinez menegaskan bahwa Cristiano Ronaldo masuk skuad karena kinerjanya. Pelatih Portugal tersebut memastikan bahwa tidak ada pemain yang di panggil hanya karena namanya. Ronaldo tidak hanya tampil konsisten bersama klubnya, tetapi juga berhasil mencetak sembilan gol untuk Portugal selama kualifikasi. Martinez mengakui bahwa dia masih membutuhkan kontribusi dan pengalaman Ronaldo. Menurutnya, kehadiran Ronaldo membuat lini depan Portugal menjadi sangat berbahaya di Euro 2024. Terbukti ketika pertandingan Portugal yang berhadapan dengan Ceko dini hari tadi. Pelatih Selaco tersebut menggambarkan Ronaldo sebagai pencetak gol yang handal. Dengan mampu memanfaatkan peluang, dapat membongkar pertahanan lawan dan membuka ruang bagi rekannya.

Situasi ini berbeda dengan Piala Dunia 2022 kemarin. Di mana Ronaldo tetap di bawa meski sedang mengalami masalah di Manchester United, yang berdampak negatif pada penampilannya di Piala Dunia tersebut. Sebaliknya, Euro 2024 menjadi momen penting bagi pemilik lima Ballon d’Or ini. Hal ini di karenakan turnamen kali ini akan menjadi yang keenam baginya.

Tim Ketiga Di Euro 2024 Yang Berhasil Menang Comeback

Dengan kondisi yang lebih stabil dan performa yang impresif, penggemar mengharapkan Ronaldo bisa memberikan kontribusi maksimal dan memimpin Portugal meraih prestasi di Euro 2024. Hal tersebut sudah ia mulai pada laga pembuka Portugal yang berhadapan dengan Ceko baru – baru ini. Rekor tersebut di perpanjang oleh mantan bintang Real Madrid ini setelah Portugal mengalahkan Ceko dalam pertandingan pembuka Grup F Euro 2024. Kemenangan Portugal yang berhadapan dengan Ceko ini di raih bersusah payah. Hal ini di karenakan mereka tertinggal terlebih dahulu pada menit ke enam puluh dua oleh Lukas Provod atau pertengahan babak kedua.

Situasi yang menguntungkan terjadi bagi Portugal, di mana gol Robin Hranac ke gawangnya Ceko pada menit ke-69. Laga pembuka Portugal di kali ini terbilang mengesankan, dengan Selecao das Quinas berhasil menundukkan Ceko meski harus berjuang keras.

Dengan menjadi Tim Ketiga Di Euro 2024 Yang Berhasil Menang Comeback setelah kebobolan terlebih dahulu. Hal tersebut mencatatkan rekor turnamen dengan hanya dua kemenangan comeback di edisi sebelumnya pada 2020. Sebelum Portugal, Belanda dan Italia meraih kemenangan serupa. Yang mana, Albania berhasil di susul oleh Italia yang berhasil memenangkan pertandingan dan Polandia yang juga harus di tekuk oleh Belanda. Kemenangan ini terasa istimewa bagi winger muda, Francisco Conceicao, yang menjadi pahlawan Portugal dalam laga yang berhadapan dengan Ceko pada debut turnamen bergengsinya. Conceicao hanya memerlukan waktu kurang dari lima menit setelah masuk ke lapangan untuk mencetak gol kemenangan. Yang mana hal tersebut di rayakannya dengan penuh kegembiraan.

Gol Conceicao mengingatkan pada final Euro 2016 lalu berkat aksi Eder yang gemilang, di mana titel pahlawan juga di dapati berkat gol tak lama setelah masuk sebagai pengganti. Sejak saat itu, tidak ada lagi pemain pengganti Portugal yang mampu mencetak gol hingga Conceicao melakukannya pada kompetisi kali ini. Selama pertandingan, Portugal mengalami kesulitan saat berhadapan dengan pertahanan rapat yang di perlihatkan oleh Ceko.

Kebuntuan Berhasil Terpecahkan

Kebuntuan Berhasil Terpecahkan saat melawan Ceko berkat sundulan Nuno Mendes yang tidak dapat di halau dengan baik oleh kiper Jindrich Stanek. Yang mana, gol tersebut bermula dari bola liar yang memantul dari tepisan Stanec dan tidak terkendali. Bola tersebut mengenai kaki Robin Hranac yang akhirnya berakhir di dalam gawang sendiri. Menjelang akhir pertandingan, Diogo Jota membuat tribun bergemuruh dengan mencetak gol setelah memanfaatkan bola liar hasil tandukan Ronaldo yang mengenai tiang gawang. Namun, gol ini harus dianulir setelah VAR menunjukkan bahwa Ronaldo berada dalam posisi offside sebelumnya.

Menghadapi situasi ini, sang pelatih mengambil keputusan krusial dengan melakukan perubahan pemain. Dengan Nelson Semedo, Pedro Neto dan Francisco Conceicao masuk untuk memberikan dorongan baru dalam permainan Portugal. Strategi ini berbuah manis karena Conceicao menjadi pahlawan Portugal dengan mencetak gol kemenangan dari Ceko pada pertambahan waktu babak kedua. Skor akhir tetap 2-1 hingga peluit panjang mengakhiri pertandingan pembuka grup antara Portugal Berhadapan Ceko.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait