
Lestari

Menteri Keuangan Indonesia Yang Baru, Purbaya Yudhi Sadewa!
Menteri Keuangan Indonesia Yang Baru, Purbaya Yudhi Sadewa!

Menteri Keuangan Yang Dulunya Di Jabat Oleh Srimulyani Kini Telah Di Gantikan Oleh Purbaya Yudhi Sadewa Pada 8 September 2025, Ini Profilnya. Langkah ini menandai babak baru dalam arah kebijakan fiskal nasional, di tengah tantangan ekonomi global dan domestik yang semakin kompleks. Purbaya, yang dikenal sebagai ekonom dengan pendekatan analitis dan pragmatis, kini di hadapkan pada ekspektasi tinggi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
Lahir di Bogor pada 7 Juli 1964, Purbaya Yudhi Sadewa menempuh pendidikan sarjana di jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB), sebelum melanjutkan studi di Purdue University, Amerika Serikat, meraih gelar Master of Science (MSc) dan Ph.D. di bidang ekonomi. Kombinasi latar belakang teknik dan ekonomi ini membentuk pendekatan analitis yang khas dalam setiap pengambilan kebijakan.
Karier Purbaya di dunia pemerintahan dimulai sebagai Staf Khusus di Kemenko Perekonomian pada 2010. Ia kemudian menempati berbagai posisi strategis, termasuk Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Polhukam (2015–2016), Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Maritim (2016–2018), hingga Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Maritim dan Investasi (2018–2020). Sebelum di angkat menjadi Menteri Keuangan, Purbaya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sejak 2020. Jejak karier ini menunjukkan pengalaman luas Purbaya dalam merancang kebijakan ekonomi yang berpadu antara stabilitas fiskal dan pertumbuhan jangka panjang.
Dalam pidato pelantikannya, Purbaya menegaskan ambisinya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 8% pada 2025, dengan menekankan peran aktif pemerintah dan sektor swasta. Ia juga menyoroti pentingnya reformasi fiskal yang berkelanjutan, peningkatan efisiensi belanja negara, dan penguatan basis penerimaan pajak Menteri Keuangan.
Unggahan Purbaya Di Media Sosial Juga Mendapat Kritik Tajam Dari Netizen
Reaksi warganet terhadap pelantikan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan Indonesia pada 8 September 2025 cukup beragam dan memunculkan kontroversi di media sosial. Pernyataan Purbaya terkait “17+8 Tuntutan Rakyat” yang muncul pasca-pelantikan memicu reaksi keras dari warganet. Dalam wawancara, Purbaya menyebut bahwa tuntutan tersebut mungkin hanya mencerminkan suara sebagian kecil rakyat dan menilai bahwa jika pertumbuhan ekonomi tercapai, tuntutan tersebut akan mereda dengan sendirinya. Pernyataan ini di anggap tidak sensitif dan tidak mencerminkan empati terhadap kondisi masyarakat yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi.
Unggahan Purbaya Di Media Sosial Juga Mendapat Kritik Tajam Dari Netizen. Beberapa warganet menilai bahwa sebagai pejabat publik, Purbaya seharusnya lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan yang dapat menimbulkan kontroversi. Komentar-komentar negatif pun membanjiri akun media sosialnya, dengan beberapa netizen bahkan meminta Purbaya untuk mundur jika tidak bisa berempati terhadap kondisi masyarakat. Kontroversi juga muncul dari unggahan putra Purbaya, Yudo Achilles Sadewa, yang di duga menyindir Sri Mulyani sebagai “agen CIA” di media sosial. Unggahan tersebut viral dan memicu perdebatan publik. Purbaya kemudian mengklarifikasi bahwa putranya masih kecil dan tidak mengerti apa-apa, serta sudah menasihati dan menghapus unggahan tersebut.
Kontroversi ini berpengaruh pada sentimen publik terhadap Purbaya sebagai Menteri Keuangan. Beberapa warganet menilai bahwa sebagai pejabat publik, Purbaya seharusnya lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan yang dapat menimbulkan kontroversi. Namun, ada juga yang memberikan dukungan, berharap Purbaya dapat membawa perubahan positif dalam kebijakan ekonomi Indonesia. Secara keseluruhan, meskipun Purbaya memiliki latar belakang yang kuat di bidang ekonomi, kontroversi yang muncul pasca-pelantikan menunjukkan pentingnya sikap empati dan kehati-hatian dalam berkomunikasi sebagai pejabat publik.
Posisi Menteri Keuangan Di Isi Oleh Purbaya Yudhi Sadewa, Menggantikan Sri Mulyani Indrawati
Pemerintah Indonesia, melalui Istana Kepresidenan, memberikan tanggapan resmi terkait reshuffle kabinet yang di umumkan pada 8 September 2025 oleh Presiden Prabowo Subianto. Perombakan kabinet yang melibatkan lima posisi menteri ini di anggap sebagai langkah strategis untuk memperkuat kinerja pemerintahan dalam menghadapi tantangan ekonomi dan sosial yang semakin kompleks. Menurut keterangan resmi dari Istana, reshuffle kabinet di lakukan untuk memperkuat struktur pemerintahan dan memastikan transisi kebijakan berjalan lancar dan efektif. Pemerintah menilai bahwa perubahan ini di perlukan untuk meningkatkan koordinasi antar kementerian dan mempercepat implementasi program-program prioritas nasional. Dengan adanya penyegaran dalam jajaran kabinet, di harapkan dapat tercipta sinergi yang lebih baik dalam mencapai tujuan pembangunan nasional.
Pemerintah menekankan bahwa reshuffle kali ini lebih berfokus pada peningkatan kinerja dan efektivitas kementerian dalam menjalankan tugasnya. Presiden Prabowo Subianto berharap para menteri yang baru di lantik dapat bekerja dengan lebih optimal, mengingat tantangan yang di hadapi negara semakin berat, terutama dalam hal pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam reshuffle kali ini, Posisi Menteri Keuangan Diisi Oleh Purbaya Yudhi Sadewa, Menggantikan Sri Mulyani Indrawati. Purbaya di harapkan dapat membawa pendekatan baru dalam kebijakan fiskal yang lebih responsif terhadap di namika ekonomi global dan domestik. Selain itu, pergantian di kementerian lain seperti Koperasi dan UKM, serta Perlindungan Pekerja Migran Indonesia.
Juga di harapkan dapat mempercepat implementasi program-program strategis yang berdampak langsung pada masyarakat. Pemerintah juga menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas politik dan sosial selama proses transisi ini. Meskipun reshuffle di lakukan di tengah dinamika politik yang berkembang, pemerintah berupaya memastikan bahwa perubahan ini tidak mengganggu jalannya pemerintahan. Dan tetap fokus pada pelayanan publik serta pencapaian tujuan pembangunan nasional.
Purbaya Menyatakan Bahwa Pemerintahannya Akan Fokus Pada Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi
Setelah di lantik sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025, Purbaya Yudhi Sadewa. Menyampaikan tanggapan resmi terkait reshuffle kabinet yang menempatkannya pada posisi strategis tersebut. Dalam pidato pelantikan, ia menegaskan komitmennya untuk mengatasi tantangan ekonomi Indonesia dengan pendekatan yang pragmatis dan berbasis data.
Purbaya Menyatakan Bahwa Pemerintahannya Akan Fokus Pada Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi, dengan target ambisius mencapai 8% dalam waktu dekat. Ia menekankan pentingnya peran aktif sektor swasta dan pemerintah dalam mendorong investasi dan konsumsi domestik. Selain itu, ia berkomitmen untuk menjaga stabilitas fiskal dan memperkuat sistem perpajakan. Sambil memastikan bahwa kebijakan yang di ambil tetap berpihak pada kepentingan rakyat.
Mengenai penggantian Sri Mulyani, Purbaya menghormati kontribusi besar yang telah di berikan oleh pendahulunya dalam mengelola keuangan negara. Ia berjanji untuk melanjutkan kebijakan-kebijakan yang telah terbukti efektif dan melakukan penyesuaian. Yang di perlukan untuk menghadapi dinamika ekonomi yang terus berkembang. Dalam menghadapi kritik dan kontroversi yang muncul pasca-pelantikan, Purbaya menunjukkan sikap terbuka dan siap menerima masukan dari berbagai pihak. Ia menyadari bahwa komunikasi yang efektif dengan publik sangat penting untuk membangun kepercayaan dan dukungan terhadap kebijakan pemerintah.
Secara keseluruhan, tanggapan resmi Purbaya Yudhi Sadewa mencerminkan tekad. Dan kesiapan untuk memimpin Kementerian Keuangan dalam menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik. Dengan pendekatan yang analitis dan berorientasi pada hasil, di harapkan ia dapat membawa perubahan positif bagi perekonomian Indonesia. Reshuffle kabinet yang di lakukan pada 8 September 2025. Merupakan langkah strategis pemerintah untuk memperkuat struktur pemerintahan dan meningkatkan efektivitas kinerja kementerian Menteri Keuangan .