Melirik Tonggeret: "Udang Terbang" Sumber Gizi Dari Papua
Melirik Tonggeret: "Udang Terbang" Sumber Gizi Dari Papua

Melirik Tonggeret: “Udang Terbang” Sumber Gizi Dari Papua

Melirik Tonggeret: “Udang Terbang” Sumber Gizi Dari Papua

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Melirik Tonggeret: “Udang Terbang” Sumber Gizi Dari Papua

Melirik Tonggeret: “Udang Terbang” Sumber Gizi Dari Papua Yang Rutin Mereka Konsumsi Dengan Segala Kandungannya. Halo! Pernahkah anda membayangkan serangga yang berisik di pohon-pohon. Terlebih yang ternyata menjadi sumber protein yang lezat dan bergizi tinggi? Di pegunungan Papua, hewan yang sering di sebut “udang terbang” ini bukan sekadar penghuni hutan. Namun melainkan bagian integral dari ketahanan pangan masyarakat adat. Tentu sangat jauh dari kesan menjijikkan. Dan hewan cicada satu ini telah lama di kenal sebagai santapan istimewa. Karena yang kaya akan nutrisi penting yang menopang kehidupan di tengah alam yang keras. Penasaran bagaimana serangga ini menjadi primadona di piring makan masyarakat Papua? Mari kita telusuri lebih dalam kisah unik tentang Melirik Tonggeret yang di juluki “udang terbang” ini. Dan bagaimana ia menjadi sumber gizi vital yang tak ternilai harganya bagi komunitas di sana.

Mengenai ulasan tentang Melirik Tonggeret: “udang terbang” sumber gizi dari Papua telah di lansir sebelumnya oleh kompas.com.

Sebagai Serangga Konsumsi

Ia adalah sejenis serangga yang di kenal luas di wilayah pegunungan Papua. Dan juga oleh masyarakat setempat di juluki sebagai “udang terbang”. Terlebih julukan ini muncul karena bentuk tubuhnya yang kecil dan bersayap menyerupai udang. Serta rasanya yang gurih setelah di masak. Di daerah yang sulit di jangkau oleh distribusi bahan makanan modern. Serta yang menjadikannya sumber protein hewani penting bagi masyarakat lokal. Serangga ini biasa di temukan dalam jumlah banyak pada musim-musim tertentu. Terutama saat musim hujan. Dan masyarakat biasanya menangkap tonggeret secara langsung dari alam. Baik dengan tangan kosong maupun menggunakan alat-alat sederhana. Contohnya seperti jaring atau jebakan tradisional. Setelah di tangkap, ia bisa langsung di bakar di atas api, di goreng hingga renyah. Ataupun yang di campurkan ke dalam masakan lokal. Tekstur dan  jugacita rasa ia yang mirip udang membuatnya di gemari banyak masyarakat.

Melirik Tonggeret: “Udang Terbang” Sumber Gizi Dari Papua Yang Jadi Kegemaran Mereka

Selain itu, masih Melirik Tonggeret: “Udang Terbang” Sumber Gizi Dari Papua Yang Jadi Kegemaran Mereka. Dan hal lain yang unik adalah:

Sumber Protein Lokal

Di wilayah Pegunungan mereka, keberadaan serangga satu ini memiliki nilai penting sebagai salah satu sumber protein lokal yang mudah di akses dan berkelanjutan. Dalam kondisi geografis yang terpencil dan sulit di jangkau oleh distribusi pangan modern. Tentu masyarakat pegunungan menggantungkan kebutuhan nutrisinya pada sumber daya alam sekitar. Salah satunya adalah hewan ini, serangga yang mereka kenal dengan sebutan “udang terbang”. Karena bentuk dan rasa dagingnya yang menyerupai udang. Ia juga muncul secara musiman dalam jumlah besar. Terlebihnya terutama saat musim hujan. Karena hidup bebas di alam, masyarakat tidak perlu membudidayakannya. Ataupun juga mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkannya. Ini menjadikan tonggeret sebagai sumber protein yang murah, praktis. Dan juga tersedia secara alami. Sehingga sangat membantu dalam mencukupi kebutuhan gizi harian, terutama protein hewani.

Kandungan protein pada ia tergolong tinggi. Dan juga di lengkapi dengan lemak sehat serta mineral penting seperti zat besi dan seng. Nutrisi tersebut sangat penting untuk menunjang kesehatan masyarakat yang hidup di daerah dengan akses terbatas. Terlebihnya terhadap fasilitas kesehatan dan gizi seimbang. Konsumsi serangga ini menjadi salah satu bentuk adaptasi yang cerdas dari masyarakat. Tentunya dalam menjaga ketahanan pangan lokal di tengah keterbatasan. Selain di manfaatkan secara langsung sebagai makanan. Ia juga menjadi bagian dari sistem pangan lokal yang berbasis pada pengetahuan tradisional. Penangkapan dan pengolahan tonggeret di lakukan secara turun-temurun. Dan jugamenandakan bahwa nilai pangan tonggeret tidak hanya bersifat fungsional. Akan tetapi juga kultural. Ketersediaannya yang alami dan bebas dari campur tangan industri membuat tonggeret juga di nilai sebagai sumber protein yang ramah lingkungan. Serta selaras dengan prinsip konsumsi berkelanjutan.

Protein Pegunungan Papua: Si Tonggeret Yang Kaya Akan Sumber Kesehatan

Selanjutnya juga masih membahas Protein Pegunungan Papua: Si Tonggeret Yang Kaya Akan Sumber Kesehatan. Dan aspek unik lainnya yaitu:

Cara Menangkap Dan Mengolah

Masyarakat Pegunungan Papua memiliki pengetahuan tradisional yang kaya dalam menangkap. Dan juga mengolahnya, serangga yang mereka anggap sebagai “udang terbang”. Terlebih dengan penangkapannya biasanya di lakukan secara musiman. Terutama saat musim hujan tiba. Pada masa ini, serangga ini muncul dari dalam tanah dalam jumlah besar untuk berkembang biak. Sehingga lebih mudah ditemukan dan di tangkap. Penangkapannya juga di lakukan dengan cara-cara sederhana dan ramah lingkungan. Sebagian besar masyarakat menggunakan tangan kosong. Tentunya untuk mengambilnya yang hinggap di pepohonan atau dinding rumah. Ada pula yang memanfaatkan jaring atau alat penjebak tradisional yang di buat dari anyaman bambu atau daun. Waktu terbaik untuk menangkapnya adalah pada malam hari atau subuh. Ketika serangga ini kurang aktif dan lebih mudah di tangkap. Setelah di kumpulkan, ia kemudian di bersihkan dari kotoran atau sayap-sayapnya.

Akan tetapi tergantung pada cara pengolahan yang akan di gunakan. Pengolahan tonggeret cukup bervariasi dan di sesuaikan dengan selera serta ketersediaan bahan. Cara paling umum adalah dengan membakarnya langsung di atas bara api, cara yang cepat. Dan juga menghasilkan rasa gurih yang di sukai banyak orang. Metode lain adalah dengan menggorengnya dalam minyak panas hingga kering dan renyah. Ataupun merebus dan mencampurkannya ke dalam masakan lokal seperti sayur-sayuran atau olahan umbi-umbian. Cita rasanya yang gurih dan teksturnya yang mirip udang membuatnya di sukai oleh berbagai kalangan usia. Baik dari anak-anak hingga orang dewasa. Selain enak, metode pengolahannya juga praktis. Tentunya tanpa memerlukan bumbu rumit atau peralatan modern. Dalam beberapa acara atau musim tertentu. Maka konsumsi serangga ini bahkan bisa menjadi bagian dari pertemuan sosial. Ataupun juga dengan kegiatan bersama masyarakat.

Protein Pegunungan Papua: Si Tonggeret Yang Kaya Akan Sumber Kesehatan Dan Di Gemari Masyarakat

Kemudian, masih membahsa Protein Pegunungan Papua: Si Tonggeret Yang Kaya Akan Sumber Kesehatan Dan Di Gemari Masyarakat. Dan hal unik lainnya adalah:

Kearifan Lokal Dan Ketahanan Pangan

Serangga ini yang di kenal masyarakat Pegunungan Papua sebagai “udang terbang”. Namun bukan hanya sekadar sumber makanan. Akan tetapi juga merupakan simbol dari kearifan lokal yang telah di wariskan secara turun-temurun. Dalam kehidupan masyarakat adat yang sangat bergantung pada alam. Terlebih dengan pemanfaatannya sebagai bahan pangan mencerminkan pemahaman mendalam mereka terhadap siklus alam, keberlanjutan, dan kebutuhan gizi. Kearifan lokal tercermin dalam cara masyarakat mengetahui waktu kemunculan tonggeret. Kemudian juga dengan teknik penangkapan yang tidak merusak alam. Hingga metode pengolahan yang sederhana namun efisien. Mereka tidak pernah mengambil secara berlebihan.

Terlebih hanya secukupnya untuk di konsumsi keluarga. Sehingga populasi tonggeret tetap terjaga dari generasi ke generasi. Sikap ini menunjukkan bahwa masyarakat lokal hidup dalam harmoni dengan alam. Namun bukan sebagai penguasa, tetapi sebagai bagian dari ekosistem yang saling bergantung. Dalam konteks ketahanan pangan, ia memegang peran penting. Tentu khususnya di wilayah pegunungan yang secara geografis terisolasi. Dan juga sulit di jangkau oleh sistem distribusi pangan modern. Dengan menjadikan tonggeret sebagai bagian dari pola makan sehari-hari. Serta dengan masyarakat berhasil menciptakan strategi pangan mandiri yang tidak bergantung pada bahan pangan dari luar. Ini adalah contoh nyata bahwa ketahanan pangan tidak harus selalu bergantung pada industri besar. Akan tetapi bisa di bangun dari potensi lokal yang ada di sekitar.

Jadi itu dia informasi unik terkait udang terbang sumber gizi dari Papua yaitu tentang Melirik Tonggeret.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait