Lestari

Kritik Pedas Helmut Marko Terhadap Tsunoda Dan Ricciardo
Kritik Pedas Helmut Marko Terhadap Tsunoda Dan Ricciardo
Kritik Pedas Di Lontarkan Oleh Konsultan Motosport Tim Minuman Berenergi Ini Terhadap Dua Pembalap RB Formula One Team. Helmut Marko, konsultan motorsport Red Bull secara terbuka mengkritik duo RB Formula 1 Team. Kritik tersebut di tujukan pada Yuki Tsunoda dan Daniel Ricciardo. Yang mana hal tersebut berdasarkan atas kinerja mereka yang kurang memuaskan di lintasan. Kritik tersebut menyatakan kekecewaan sang konsultan tim atas perolehan poin yang minim. Meskipun perubahan merek dari yang sebelumnya dikenal sebagai AlphaTauri menjadi RB. Dengan di bawah manajemen baru, pemilik Red Bull berharap tim ini akan membuat kemajuan untuk bersaing di barisan grid terdepan. Namun, awal musim yang sulit dan menantang terjadi dengan RB kesulitan di paruh bawah klasemen. Hal ini membuat Tsunoda dan Ricciardo tidak mampu masuk dalam 10 besar finis hingga saat ini. Awal musim yang sulit ini telah menghancurkan harapan untuk mengamankan kursi mereka di Red Bull untuk musim F1 2025.
Yang mana kritik pedas tersebut menggambarkan bayang-bayang kekecewaan atas tim tersebut. Menurut pandangan Marko, dalam situasi saat ini, RB tidak memiliki ruang kosong untuk melewatkan kesempatan yang ada di depan mata bagi. Hal tersebut berlaku bagi pembalap mana pun. Saat berbicara dengan Sky Germany, Marko menyatakan bahwa ada banyak hal yang dipertaruhkan bagi Yuki Tsunoda dan Daniel Ricciardo. Jika keduanya berharap untuk mendapatkan posisi di Red Bull. Marko menegaskan bahwa salah satu dari mereka harus menonjol di antara yang lain. Hingga saat ini, Ricciardo sedikit tertinggal dalam hal kecepatan saat latihan, kualifikasi hingga balapan. Sedangkan Marko menunjukkan bahwa Tsunoda telah menunjukkan kecepatan yang baik dalam sesi kualifikasi. Yang mana pada akhirnya ketika balapan, keduanya dianggap terlalu lamban.
Marko merasa kehilangan poin di dua balapan awal adalah suatu hal yang tidak seharusnya terjadi dan seharusnya bisa mendapatkan setidaknya satu poin dari dua balapan pertama tersebut.
Kritik Pedas Sekaligus Kecaman Agar Penampilan Duo RB Semakin Baik
Pandangan terhadap pembalap yang akan memperkuat Red Bull pada tahun mendatang semakin terang. Terutama dengan penampilan solid Sergio Perez yang saat ini menjabat sebagai pembalap petahana. Di lain sisi, duo saat ini di RB, Yuki Tsunoda dan Daniel Ricciardo, belum mampu menunjukkan performa yang membenarkan promosi untuk posisi tersebut. Kritik Pedas Sekaligus Kecaman Agar Penampilan Duo RB Semakin Baik pun semakin terasa. Dalam mempertimbangkan situasi kokpit kedua Red Bull, Helmut Marko menyarankan agar tim lebih fokus pada visi jangka panjang. Marko menekankan bahwa saat ini Sergio Perez berada dalam posisi yang sangat kuat. Hal tersebut di tandai dengan awal musim yang gemilang dan posisi kedua yang dalam klasemen kejuaraan. Baginya, pertanyaan tentang siapa yang akan menggantikan Perez tidaklah menjadi fokus utama.
Namun, kritik pedas Marko juga menyoroti tentang pentingnya mempertimbangkan masa depan. Meskipun Perez dan Ricciardo bukan lagi pembalap termuda di grid. Terdapat faktor-faktor lain seperti potensi pengembangan dan komitmen jangka panjang harus menjadi pertimbangan. Marko menyatakan bahwa sementara ini, pertimbangan tentang pengganti Perez bukanlah hal yang mendesak. Namun tim harus mempertimbangkan berbagai aspek dalam memilih pembalap lain untuk posisi tersebut.
Di konfrontasi dengan kemungkinan Liam Lawson sebagai calon pembalap potensial. Mengingat momen setelah penampilannya yang mencolok sebagai pengganti Ricciardo di AlphaTauri tahun sebelumnya. Helmut Marko menyatakan bahwa Lawson perlu memberikan bukti konkret dengan kinerja di atas lintasan. Meskipun begitu, Marko tetap memberikan apresiasi atas penampilan Lawson dalam lima penampilannya pada 2023. Yang mana penampilan tersebut di anggap Marko sangat menjanjika. Serta mungkin saja dapat memberikan indikasi positif bagi masa depan pembalap muda itu.
Ricciardo Tidak Butuh Komentar Marko
Ricciardo Tidak Butuh Komentar Marko hingga kritik pedas secara langsung dari konsultan motorsport RedBull untuk menyadari dirinya. Bahwa ia perlu meningkatkan penampilannya di Formula 1. Pembalap asal Australia ini mendapat teguran tajam dari konsultan motorsport Red Bull setelah penampilan yang mengecewakan di Grand Prix F1 Arab Saudi. Yang mana sekali lagi ia kalah dalam kecepatan dari rekan setimnya, Yuki Tsunoda. Dalam tulisannya di Speedweek, Marko menyoroti kinerja kedua pembalap RB. Kritik pedas yang menekankan pentingnya musim ini bagi keduanya. Marko mengakui kualifikasi yang impresif dari Tsunoda dan menekankan bahwa Ricciardo harus segera menemukan solusi untuk meningkatkan penampilannya.
Ricciardo sendiri tidak asing dengan sikap tajam serta kritik pedas ala Marko dalam menilai pembalap. Ia menyadari bahwa ia harus terus berusaha memperbaiki dirinya. Ketika di tanya apakah komentar-komentar kritis dari Marko mengganggu konsentrasi menjelang balapan. Ricciardo dengan tegas menyatakan bahwa hal tersebut tidak mengganggunya. Menurutnya, penerimaan kritik pedas atau komentar adalah bagian dari pekerjaannya sebagai pembalap profesional. Serta ia harus terus belajar dan berkembang dari setiap pengalaman serta saran yang di berikan oleh orang-orang di sekitarnya, termasuk Marko.
Daniel Ricciardo menyatakan bahwa mengemudikan mobil mungkin menjadi bagian terpenting dari pekerjaannya. Tetapi dia menyadari bahwa interaksi dengan orang lain, termasuk mendengarkan umpan balik. tentu juga memiliki peran besar dalam kesuksesannya. Ketika segala sesuatunya berjalan lancar, dia menyadari bahwa umpan balik yang di terimanya cenderung positif. Namun ketika kondisi tidak lancar, umpan balik tersebut mungkin kurang positif. Ricciardo menegaskan bahwa menerima kritik merupakan bagian tak terpisahkan dari profesinya. Dan dia adalah kritikus terbesar bagi dirinya sendiri.
Menurutnya, situasi saat ini tidak memenuhi standar yang dia tentukan untuk dirinya sendiri. Namun, dia mempercayai bahwa kembali ke dunia balap adalah keputusan yang tepat. Karena ia yakin bahwa dia memiliki kemampuan untuk sukses di lintasan sirkuit.
Pengharapan Untuk Kursi Cockpit RedBull Musim Depan
Ricciardo memiliki keyakinan bahwa dia pantas berada di level tersebut, dan dia yakin bahwa dia akan berhasil menghadapi tantangan yang ada. Seperti Pengharapan Untuk Kursi Cockpit RedBull Musim Depan. Daniel Ricciardo menyatakan bahwa dia tidak terlalu memikirkan apakah harus membuktikan sesuatu kepada orang lain atau membuat orang lain senang. Baginya, keberadaannya di tim dan di lintasan adalah untuk dirinya sendiri. Ricciardo yakin bahwa dia masih memiliki kemampuan untuk berhasil, dan motivasinya adalah untuk membuat orang-orang yang mendukungnya bangga. Namun kritik pedas dari Marko menjadi bayang – bayang atas pertanyaan tersebut. Jika ia tidak terlalu memikirkan tentang keharusan untuk membuktikan kepantasannya di tim dan lebih mementingkan diri sendiri. Maka, biasanya Marko tak akan berpikir panjang untuk menggantikan pembalap tersebut.
Meskipun menghadapi awal musim yang sulit, Daniel Ricciardo tetap berharap beberapa hasil yang gemilang dapat membantunya merebut kursi di Red Bull untuk tahun depan. Namun, dia menegaskan bahwa memikirkan prospeknya pada musim 2025 masih terlalu dini. Fokus utamanya saat ini adalah memberikan yang terbaik untuk RB. Ricciardo menyatakan bahwa mencapai momen luar biasa tersebut dan mengakhiri karier di Red Bull akan menjadi kebahagiaan baginya.
Baginya, olahraga ini telah menjadi tantangan yang tidak pasti, dan dia menyadari bahwa tidak ada jaminan bahwa dia akan kembali ke posisi saat ini setahun yang lalu. Oleh karena itu, dia mengaku bahwa pemikiran jangka panjang bukanlah prioritasnya saat ini.Ricciardo sepenuhnya fokus pada tugas-tugas yang ada di depannya, yaitu mencoba memberikan yang terbaik dalam posisinya saat ini. Tujuannya adalah untuk menghadapi tantangan dengan segala kemampuan yang di milikinya dan kemudian menyesuaikan diri dengan arah perubahan situasi yang ada. Alasan inilah yang membuat Ricciardo tidak terlalu butuh dan mendengarkan Helmut Marko yang memberikan Kritik Pedas.
