Karni Mata
Karni Mata, Rumah Bagi Ribuan Tikus Yang Disucikan

Karni Mata, Rumah Bagi Ribuan Tikus Yang Disucikan

Karni Mata, Rumah Bagi Ribuan Tikus Yang Disucikan

Facebook Twitter WhatsApp Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email Print
Karni Mata
Karni Mata, Rumah Bagi Ribuan Tikus Yang Disucikan

Karni Mata Adalah Salah Satu Kuil Paling Unik Dan Menarik Di Rajastan Yang Juga Disebut Sebagai Kuil Tikus. Rajastan yang berarti Negeri para raja merupakan sebuah negara bagian yang terletak di barat laut India yang di kenal dengan sejarah, budaya, serta bentang alamnya yang beragam. Negara ini menjadi rumah bagi istana megah raja-raja sekaligus menjadi benteng keagamaan dan spiritual. Salah satu pusat keagamaan di Rajastan yang terkenal adalah kuil Karni Mata. Terletak di Desnok sebuah kota kecil di Rajastan, kuil ini menarik perhatian pengunjung dari seluruh dunia karena di huni oleh puluhan ribu tikus.

Tikus-tikus di Karni Mata di perkirakan berjumlah sekitar 20.000 ekor. Dan uniknya di Karni Mata tikus-tikus ini tidak hanya di anggap sebagai hewan peliharaan atau penghuni biasa. Mereka justru di pandang sebagai keturunan dan pelayan Karni Mata yang di sebut sebagai Kabbas. Kepercayaan ini menjadikan tikus-tikus di Karni Mata di pandang sebagai makhluk suci dan di lindungi.

Karenanya pemandangan yang lumrah ketika pengunjung dan peziarah yang datang dari jauh memberikan hormat dan makanan kepada tikus-tikus tersebut. Di mana semua tindakan ini di pandang sebagai tindakan yang dapat membawa berkah sekaligus keberuntungan. Bahkan pengikut yang paling setia meminum dari mangkuk tempat tikus mandi dan bermain. Sebagian dari mereka memakan di ramah-ramah yang di tinggalkan oleh tikus. Dan bahkan beberapa dari mereka tidur di area kuil dan dengan sengaja membiarkan tikus-tikus tersebut merayapi tubuh mereka di malam hari.

Sejumlah kecil orang bahkan menyebut kuil ini sebagai rumah mereka. Di mana semua tindakan itu di lakukan dengan pemahaman bahwa hal tersebut dapat membawa berkah dan keberuntungan terutama bagi mereka yang bertemu dengan dua tikus albino yang sulit di tangkap di kuil tersebut.

Tikus Putih Aspek Pembawa Keberuntungan Di Karni Mata

Tikus putih atau albino merupakan salah satu aspek paling menarik dari kuil ini. Sebab tikus ini di anggap sebagai tikus yang paling Suci serta langka. Dan barang siapa yang melihatnya dapat di anggap sebagai pertanda keberuntungan yang sangat besar. Itulah sebabnya peziarah sering terlihat berusaha menemukan dan memberi makanan tikus-tikus putih ini dengan harapan mendapatkan keberuntungan serta berkah. Sebab di antara ribuan tikus, hanya Tikus Putih Aspek Pembawa Keberuntungan Di Karni Mata yang sangat besar.

Kehadiran tikus di lingkungan manusia memang dapat menimbulkan risiko kesehatan. Karena di ketahui bahwa tikus dapat membawa berbagai penyakit yang dapat menular terhadap manusia. Hanya saja kendati terdapat populasi tikus dalam jumlah besar, di lokasi kuil terdapat kepercayaan di antara penduduk lokal bahwa tikus-tikus tersebut telah di berkati dan tidak menimbulkan bahaya atau menyebarkan penyakit. Bahkan sebagai bentuk penghormatan terhadap tikus biasanya pengunjung dan peziarah membawa susu biji-bijian dan makanan khusus lainnya untuk tikus.

Di dalam kuil terdapat mangkuk-mangkuk besar yang di isi dengan susu dan air tawar. Hal ini memungkinkan para tikus untuk minum kapan saja mereka mau. Selain itu biji-bijian dan makanan lainnya di taburkan di lantai untuk di makan oleh tikus. Namun demikian masyarakat dan pengunjung berusaha keras untuk tidak menginjak atau melukai tikus Saat berjalan di dalam kuil. Mereka bergerak dengan hati-hati dan seringkiali duduk di lantai untuk menghindari kecelakaan. Demikian ini karena melukai atau membunuh tikus, bahkan secara tidak sengaja sekalipun di anggap sebagai dosa dan harus di tebus melalui ritual khusus. Seperti menyumbangkan emas atau perak seberat tikus yang terbunuh.

Legenda Kuno Yang Masih Diyakini

Penghormatan terhadap tikus di kuil ini bermula dari sebuah Legenda Kuno Yang Masih Diyakini hingga kini. Karni Mata yang kini menjadi nama sebuah kuil adalah seorang pejuang Hindu dari abad ke-15 yang sangat di hormati dan di yakini sebagai inkarnasi Dewi Durga, Dewi kekuasaan dan kemenangan keyakinan agama Hindu. Karni Mata memiliki kekuatan luar biasa dan di anggap sebagai pelindung orang miskin dan tertindas. Dia di kenal karena kemampuan ilahinya untuk menghidupkan orang mati dan di katakan bahwa dia telah melakukan beberapa mukjizat di sepanjang kehidupannya.

Menurut legenda anak tiri Karni Mata bernama Laksman tenggelam ke dalam kolam. Kemudian, dalam upaya menyelamatkannya Karni Mata memohon kepada Dewa Yama atau dewa kematian untuk menghidupkan kembali anaknya. Awalnya Yama menolak untuk mewujudkan permintaan itu, tetapi pada akhirnya dia menyetujui dengan syarat bahwa Karni Mata dan keturunannya berinkarnasi sebagai tikus. Itulah sebabnya sampai saat ini tikus-tikus tersebut di yakini sebagai jiwa reinkarnasi dari anggota keluarga Karni Mata.

Sebagai bentuk penghormatan terhadap Karni Mata di bangunlah sebuah Kuil yang kemudian di beri nama Karni Mata dan menjadi hunian para tikus. Kuil ini adalah contoh arsitektur mugal yang sangat indah dengan pintu masuk utama yang di hiasi dengan marmer serta panel perak. Seluruh struktur kuil ini di hiasi dengan ukiran, kaligrafi, dan ornamen yang detail. Dimana setiap desainnya menggambarkan cerita-cerita dari mitologi Hindu dan kehidupan Karni Mata. Penggunaan simbolisme agama dalam desain arsitektural menciptakan suasana yang kaya akan spiritual serta kedalaman budaya.

Di dalamnya lantai marmer di letakkan dengan hati-hati dan tikus-tikus bebas berkeliaran di seluruh area. Meskipun ribuan tikus tinggal di kuil ini upaya besar di lakukan untuk menjaga kebersihannya. Hal ini mencakup pembersihan reguler untuk memastikan lingkungan yang sehat baik untuk pengunjung maupun tikus itu sendiri. Kebersihan kuil juga mencerminkan rasa hormat terhadap tikus serta tempat suci ini.

Karni Mata Menjadi Salah Satu Tempat Wisata Religi

Dalam beberapa ritual keagamaan tikus di anggap sebagai partisipan aktif. Misalnya makanan prasadam atau makanan suci yang di bagikan setelah ritual keagamaan. Pertama kali di tawarkan kepada tikus sebelum di bagikan kepada pengunjung yang menegaskan peran penting mereka dalam kepercayaan serta praktik spiritual kuil.

Pada akhirnya kuil tersebut merupakan contoh luar biasa dari arsitektur dan keagamaan. Desain yang berpadu untuk menciptakan ruang yang tidak hanya indah secara estetika tetapi juga kaya akan makna spiritual. Setiap aspek dari desain kuil ini di perkirakan dengan cermat untuk menghormati dan merayakan kepercayaan yang mendalam terhadap Karni Mata dan tikus suci yang di anggap sebagai perwujudan dari anak-anaknya.

Tradisi unik dan kepercayaan masyarakat sekitar inilah yang membuat kuil Karni Mata Menjadi Salah Satu Tempat Wisata Religi yang menarik di kunjungi. Meski mungkin tidak biasa bagi sebagian orang, namun toleransi dan penghormatan terhadap kepercayaan yang dianut masyarakat setempat menjadi nilai penting yang bisa kita petik.

Salah satu tradisi unik di kuil ini adalah bahwa ketika tikus mati, mereka tidak di keluarkan dari kuil. Sebaliknya, mereka di kebumikan di dalam kuil. Ini merupakan bagian penting dari kepercayaan spiritual di sini. Pengunjung yang datang ke kuil ini juga membawa makanan untuk memberi makan tikus, sebagai bentuk penghormatan dan kepercayaan kepada Karni Mata.

Tentunya, berkunjung ke kuil ini juga membutuhkan toleransi dan rasa hormat terhadap kepercayaan yang di anut oleh masyarakat setempat. Bagi yang takut tikus, mungkin perlu mempertimbangkan matang-matang sebelum berkunjung ke kuil Karni Mata.

Share : Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Telegram Email WhatsApp Print

Artikel Terkait